Pusat-Pusat Studi Kajian Islam di Negara Barat

Pusat-Pusat Studi Kajian Islam di Negara Barat

VADCOY – Ada beberapa Pusat Studi Kajian Islam di negara bagian Barat, antara lain sebagai berikut.

1. Kanada

Pusat Studi Kajian Islam di Kanada pertama kali dilakukan di McGill University dengan tokoh utamanya adalah Wilfred Cantwell Smith. Ide utama kajian ini karena banyaknya konflik yang ditimbulkan oleh isu agama.

Hal ini pun membuat Wilfred membuka Pusat Kajian Islam, agar para mahasiswa barat mengetahui tentang Islam secara benar dan untuk mengurangi adanya kesalahpahaman di antara mereka.

Pusat kajian Islam ini pun berkembang menjadi sebuah departemen yang menjadi bagian dari McGill University. Departemen ini mengundang para peneliti, profesor, dan guru-guru besar dari berbagai universitas di seluruh dunia untuk memperbanyak hasil penelitian tentang Islam.

Seperti Profesor dari Jepang, yaitu Prof. Toshihiko Izutsu, lalu dari Indonesia Prof. Dr. Nurcholis Madjid (alm.), dan Prof. A. Syafi’i Ma’arif.

2. Inggris

Kajian Islam di negara ini digabungkan dalam School of Oriental and African Studies (Fakultas Studi Ketimuran dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan. Adapun salah satu program studinya adalah program MA tentang masyarakat dan budaya Islam yang selanjutnya dilanjutkan ke jenjang doktor.
Dalam dakwah dan mengembangkan agama Islam, dua universitas yang cukup terkenal di Inggris membangun Pusat Penelitian Islam. Pembangunan ini didanai oleh pebisnis yang berasal dari Saudi Arabia. Adapun universitas itu adalah University of Cambridge dan University of Edinburgh. 
Adapun bantuan dana yang diterima oleh ke dua universitas tersebut adalah 16 juta Poundsterling. Kedua universitas tersebut memang memiliki beberapa pengalaman dalam pendidikan Islam. Hampir bertahun-tahun Universitas Edinburgh menawarkan para pelajar dari kalangan muslim.
Universitas ini adalah yang pertama dalam mengembangkan sistem pendidikan Islami, dan sekitar 60 mahasiswa bergabung dan belajar di fakultas ini setiap tahunnya. Nama fakultasnya adalah Fakultas Asia dan Pembelajaran Timur Tengah. Hal ini adalah sebagai bentuk upaya untuk mengembangkan agama Islam.

3. Jerman

Pusat Kajian Studi Islam di negara ini difokuskan pada kajian-kajian tentang bahasa, budaya, dan agama, yang lebih dikenal dengan sebutan Seminar Orientalis. Kajian Studi Islam ini berdiri sendiri terlepas dari teologi dan tidak terpengaruh dari polemik dan apologi. 

4. Belanda

Ada salah satu ilmuwan di Belanda yang menyatakan bahwa sampai setelah Perang Dunia II, masih beranggapan Islam bermusuhan dengan Kristen. Dia memandang agama Islam adalah agama yang tidak pantas dianut.
Ada pula sifat yang objektif tertulis dari berbagai brosur, bahwa Studi Islam di Belanda lebih menekankan pada kajian Islam di Indonesia tertentu. Tapi, kurang menekankan pada aspek sejarah Islam itu sendiri.
Adapun tempat kajian ini dilakukan adalah di Universitas Leiden. Universitas ini adalah perguruan tinggi yang sangat intens dalam memperjuangkan kajian Islam menjadi bagian dari kajian di universitas ini. Di sini juga terdapat koleksi perpustakaan untuk kajian Islam yang sangat memadai.

5. Australia

Adapun studi Islam di negara ini lebih banyak dilakukan oleh sebagian orang dari Indonesia yang tujuannya untuk mengamalkan Islam. Kajian ini dilakukan di lingkungan muslim Indonesia yang belajar di berbagai universitas di Melbourne.
Mereka tidak bergabung pada kelompok pengajian mana pun, karena tujuan mereka hanya satu, yaitu untuk belajar. Berbagai mahasiswa Indonesia di Monash juga menghadiri pengajian yang diadakan Islam Study Group yang umumnya berbentuk tafsir Quran. Para mahasiswa Islam Indonesia juga aktif menghadiri pertemuan kelompok muslim yang dikenal dengan sebutan jama’ah tabligh.

6. Amerika Serikat

Di negara ini, studi Islam pada umumnya menekankan pada studi sejarah Islam. Lalu studi bahasa Islam selain bahasa Arab, sastra, dan ilmu-ilmu sosial yang berada di pusat studi Timur Tengah. Kajian Islam dilaksanakan di Chicago University.
Secara organisator, studi Islam berada di bawah Pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Timur Dekat. Di lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan tentang pemikiran Islam, bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa Islam non Arab.
Studi Islam juga dibagi menjadi beberapa komponen di UCLA. Pertama, tentang doktrin gama Islam dan sejarah pemikiran Islam. Kedua, teks-teks klasik mengenai sejarah, hukum, dan lain-lain. Ketiga, bahsa-bahasa non Arab yang muslim, seperti Turki, Persia, Urdu, dan sebagainya. Keempat, ilmu-ilmu sosial, sejarah, bahasa Arab, dan sosiologi.

Wallahu A’lam Bishawab
Baca juga:  Pada kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Hal ini dikatakan oleh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *